D.
Kaidah Pembentukannya
Berikut ini contoh-contoh pembentukan shighah muntaha al-jumu’
berdasarkan wazan isimnya:
1.
ثلاثي
مزيد بحرف (3
huruf asli dan 1 huruf tambahan). Misalnya isim yang diawali huruf hamzah
tambahan seperti إصبَعٌ maka
dijamak hanya dengan menambahkan alif pada huruf ke 3, menjadi: أصابِعُ.[1]
2.
ثلاثي
مزيد بحرفَين (3
huruf asli dan 2 huruf tambahan). Misalnya isim yang diakhiri “ya tasydid” [2] yang
bukan “ya nisbah” seperti كُرسيٌّ maka dijamak hanya dengan menambahkan alif pada huruf ke 3, menjadi: كَراسِيُّ.[3]
3.
ثُلاثي
مَزيد بِثلاثةِ أحرُفٍ (3
huruf asli dan 3 huruf tambahan). Misalnya kata مُستَشفًى adalah
isim makan dengan wazan مُستَفعَلٌ maka
dijamak dengan cara menambahkan alif pada huruf ke 3 kemudian menghilangkan
dua huruf tambahannya (karena seringan-ringan huruf adalah huruf tambahan[4] dan
membiarkan huruf mim-nya[5], jika diakhiri dengan huruf “ya” maka diganti dengan tanwin[6] menjadi: مَشَافٍ.[7]
4.
رباعي
مجرد (4 huruf asli). Misalnya kata درهم maka dijamak hanya dengan menambahkan alif pada huruf ke 3, menjadi: دراهم.[8]
5.
رباعي
مزيد بحرف (4 huruf asli
dan 1 huruf tambahan). Misalnya قِرطاس maka dijamak hanya dengan
menambahkan alif pada huruf ke 3, menjadi: قراطيس.[9]
6.
رباعي
مزيد بحرفين (4 huruf asli
dan 2 huruf tambahan). Misalnya عَنكَبوتٌ dengan
wazan فَعْلَلُوْتٌ [10] maka
dijamak dengan cara menambahkan alif pada huruf ke 3 kemudian menghilangkan
kedua huruf tambahannya menjadi: عَناكِبُ [11]
7.
خُماسي
مُجَرَّد (5 huruf asli).
Misalnya سَفَرجَلٌ dengan wazan فَعَلَّلٌ [12] maka dijamak dengan cara menambahkan
alif pada huruf ke 3 dan menghilangkan huruf terakhir menjadi: سَفارِجُ. [13]
8.
خُماسي
مَزيد بحرف (5
huruf asli dan 1 huruf tambahan). Misalnya عَندَليبٌ dengan
wazan فَعْلَلِيْلٌ [14] maka
dijamak dengan cara menambahkan alif pada huruf ke 3 kemudian menghilangkan
huruf terakhir dan huruf tambahannya menjadi: عَنَادِلُ.[15]
9.
سُداسي
(6 huruf). Setiap isim yang terdiri dari 6 huruf atau lebih maka
dia termasuk isim mu’arrab.[16]
Misalnya kata بَرنامَجٌ berasal
dari bahasa Persia, yaitu بَرنامَهْ .[17]
Perubahan dari huruf “ha” menjadi huruf “jim” dan diakhiri dengan tanwin
menandakan dia sudah menjadi bahasa Arab. Perubahan tersebut tidak mengubah
makna asalnya, karena huruf “ha” dalam bahasa Persia fungsinya hanya sebagai
tambahan, yakni untuk menandakan bahwa huruf sebelumnya berharokat fathah.
Perlu diketahui bahwa huruf terakhir dalam bahasa Persia selalu dibaca sukun
jika tidak ditambahkan huruf “ha”.[18] Maka seringkali
huruf “ha” dalam bahasa Persia diganti menjadi huruf “jim” untuk mengubahnya
menjadi bahasa Arab. Contoh lainnya pada kata البَردَجُ (tawanan)
terambil dari bahasa Persia: البَردَهْ .[19] Cara menjamaknya dengan disisakan 4 huruf yang
sekiranya tidak mengganggu makna kata. Maka dipilih huruf “nun” dan “alif”
untuk dihilangkan kemudian ditambahkan alif pada huruf ketiga.
Setidaknya karena 2
alasan:
1.
Karena
huruf terakhirnya yaitu “jim”, berfungsi
untuk membedakan antara bahasa Arab dengan bahasa Persia.
2.
Meskipun
semua huruf dalam isim mu’arrab dihukumi asli,[20] namun
huruf “nun” dan “alif” dalam bahasa Arab termasuk ke dalam
10 huruf tambahan yang tersingkat dalam lafadz: سَألتُمُونِيها [21] dan
selemah-lemah huruf adalah huruf tambahan.[22]
Rizki Gumilar
di Kampung Santri
[1] Jami’ud durus
al-‘arabiyyah: 183
[2] Yakni huruf
“ya” tersebut bagian dari kata, sehingga jika dihilangkan kata tersebut tidak
lagi bermakna (Syarh asy-syafiyah: 2/4)
[3] Jami’ud durus
al-‘arabiyyah: 190
[4] Sirru
ash-shinaa’ah: 811
[5] Jami’ud durus
al-‘arabiyyah: 192
[6] Syarh
al-kafiyyah: 1/135
[7] Al-Mamnu’
minash shorf mu’jam wa dirosah: 78
[8] Jami’ud durus
al-‘arabiyyah: 191
[9] Jami’ud durus
al-‘arabiyyah: 182
[10] Syarh
al-mufashshol: 6/249
[11] Al-Mamnu’
minash shorf mu’jam wa dirosah: 116
[12] Syadzal ‘arfi
fii fanni ash-sharfi: 73
[13] Al-Mamnu’
minash shorf mu’jam wa dirosah: 120
[14] Al-Mamnu’
minash shorf mu’jam wa dirosah: 120
[15] Jami’ud durus
al-‘arabiyyah: 182
[16] Isim
mu’arrab adalah isim yang diserap dari bahasa asing kemudian di-arab-kan
dengan penggantian huruf dan perubahan struktur. (al-Mu’arrab min al-kalami
al-‘arabiy: 14)
[17] Taajul ‘aruus:
5/421, Al-Mu’jam al-wasith: 52, al-Qomus al-muhith: 180
[18] Al-Mu’arrob
min al-kalami al-‘arabiy: 32
[19] Taajul ‘aruus:
5/419, Lisaanul ‘arab: 2/213
[20] Jami’ud durus
al-‘arabiyyah: 187
[21] Ibid: 159
[22] Syarh
asy-syafiyah: 2/331
0 komentar:
Posting Komentar