Wahai akhi... Wahai ukhti... mau sampai kapan kau sukunkan huruf akhir karena malas mempelajarinya...?
Mengapa
tidak kau sukunkan saja semuanya biar kau tak perlu bicara...! sebagaimana
penyair berkata:
النَّحْوُ زَيْنٌ
لِلفَتى يُكْرِمُهُ حَيْثُ أَتَى
مَن لَمْ يَكُن
يَعْرِفُهُ فَحَقُّهُ اَن يَسْكُتا
"Nahwu adalah perhiasan bagi pemuda, yang akan memuliakannya dimanapun dia berada. Barangsiapa tidak memahami nahwu, maka lebih baik dia diam."[1]
Wahai
akhi... Wahai ukhti... betapa banyak orang tergelincir karena kesalahan membaca
harakat akhir...
Mereka
meng-kashroh-kan lafadz وَأَرْجُلِكُمْ pada
ayat:
فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ
وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Sehingga mereka hanya mengusap kaki tanpa
mencucinya.
Mereka pun
men-dhommah-kan lafadz اللهُ pada
ayat:
إِنَّمَا
يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء
Sehingga maknanya Allah memiliki sifat takut, na’udzu billah...
Maka dari itu Umar h melarang seseorang
membaca al-Qur’an kecuali dia telah paham bahasa Arab:[2]
"أَلَّا يَقْرَأُ القُرْآنَ إِلَّا عَالِمٌ بِاللُّغَةِ"
Wahai akhi... Wahai ukhti... kalaupun kau yakin tidak akan tergelincir meski kau sukunkan akhirannya, namun semata-mata hanya karena malas memikirkan harakat apa yang harus diucapkan, maka ketahuilah tidak hanya harakat akhir yang menentukan makna...
Tidakkah kau perhatikan bahwa
mashdar marroh dan mashdar haiah dibedakan dengan harakat awal?
جَلَسَ جَلْسَةً فُلانٌ وَ جَلَسَ
جِلْسَةَ فُلانٍ
Fulan duduk sekali dan dia
duduk seperti duduknya fulan.
Jika kau malas mengucapkan
harakat akhir mengapa kau tidak malas mengucapkan harakat awal?
Baiklah jika kau beralasan
karena sulitnya mengucapkan sukun di awal kalimat, sekarang mana yang lebih
sulit, mengucapkan أَنْفٌ atau
أَنْفْ ? lebih sulit mengucapkan حُلْوٌ atau حُلْوْ ?
Wahai akhi... Wahai ukhti... Memang benar adanya, bahwa tanda i'rob tidak bisa diletakkan kecuali di akhir kata. Seandainya dia di awal kata maka ketahuilah bahwa salah satu tanda i'rob adalah sukun, niscaya kau akan kesulitan membacanya. Seandainya dia di tengah kata maka kau akan sulit membedakan tanda i'rob dengan harokat wazan. Maka tanda i'rob diletakkan di akhir kata demi kemaslahatan, namun janganlah membuat kau lalai...
Wahai akhi... Wahai ukhti... berhentilah mengeluh, jika kau malas mempelajari nahwu maka niatkanlah ibadah, jangan kau pasang target dan tergesa-gesa, insya Allah usahamu akan berpahala...
Rizki Gumilar
Di Toriyo, Sukoharjo
[1] Hasyiyatu Ibni Hamdun ‘ala Syarhil Makudy:
1/21
[2] Nasy’atun Nahwi wa Tarikhu Asyharin Nuhah:
25
Masyaallah
BalasHapus