Sabtu, 23 Maret 2019

Na'at yang Terputus





Sebagaimana kita ketahui bahwa na'at selalu mengikuti man'ut-nya dalam hal i'rob. Akan tetapi kita dapati banyak orang Arab yang meletakkan na'at yang menyelisihi i'rob man'ut-nya, seperti:
مررت بزيدٍ الكريمُ
Ulama Basrah akan dengan serta merta mengatakan bahwa الكريمُ adalah khobar dari mubtada yang mahdzhuf yaitu هو.
Jika mendengar kalimat:
مررت بزيدٍ الكريمَ
Maka الكريمَ adalah maf'ul bih dari fi'il yang mahdzuf yaitu أعني.
Masalahnya bisakah 1 kata menempati 2 fungsi sekaligus? Ia sebagai na'at juga sebagai khobar, ia sebagai na'at juga sebagai maf'ul bih?
Sehingga i'rob yang lebih tepat dan lebih menjaga makna adalah ia hanya sebagai na'at, adapun perbedaan tanda i'rob hanyalah dalam rangka mencari perhatian lawan bicara (tanbih). Bisa untuk pujian, atau bisa untuk celaan.
Dan uslub inipun digunakan dalam al-Qur'an, seperti:
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الَحَطَبِ
Kata حَمَّالَةَ merupakan na'at dari امْرَأَتُهُ dan tanda i'robnya dibedakan agar kita bisa lebih fokus pada kata tersebut sebagai bentuk celaan terhadap Ummu Jamil.
Bagaimana cara mengi'robnya?
حمّالةَ : نعت مرفوع بالفتحة التي عُدِّلت عن الضمة للتنبيه
Semisal ini dalam ilmu nahwu disebut النعت المقطوع (na'at yang terputus)
Semoga bermanfaat...

Abu Kunaiza
Riyadh

0 komentar:

Posting Komentar