Sebagaimana
kita ketahui bahwa na'at selalu mengikuti man'ut-nya dalam hal i'rob. Akan
tetapi kita dapati banyak orang Arab yang meletakkan na'at yang menyelisihi
i'rob man'ut-nya, seperti:
مررت بزيدٍ الكريمُ
Ulama
Basrah akan dengan serta merta mengatakan bahwa الكريمُ adalah khobar dari mubtada yang mahdzhuf
yaitu هو.
Jika
mendengar kalimat:
مررت بزيدٍ الكريمَ
Maka الكريمَ adalah maf'ul bih dari fi'il yang mahdzuf
yaitu أعني.
Masalahnya
bisakah 1 kata menempati 2 fungsi sekaligus? Ia sebagai na'at juga sebagai
khobar, ia sebagai na'at juga sebagai maf'ul bih?
Sehingga
i'rob yang lebih tepat dan lebih menjaga makna adalah ia hanya sebagai na'at,
adapun perbedaan tanda i'rob hanyalah dalam rangka mencari perhatian lawan
bicara (tanbih). Bisa untuk pujian, atau bisa untuk celaan.
Dan uslub
inipun digunakan dalam al-Qur'an, seperti:
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الَحَطَبِ
Kata حَمَّالَةَ merupakan na'at dari امْرَأَتُهُ dan tanda i'robnya dibedakan agar kita
bisa lebih fokus pada kata tersebut sebagai bentuk celaan terhadap Ummu Jamil.
Bagaimana
cara mengi'robnya?
حمّالةَ : نعت مرفوع بالفتحة التي عُدِّلت عن
الضمة للتنبيه
Semisal
ini dalam ilmu nahwu disebut النعت
المقطوع (na'at yang terputus)
Semoga
bermanfaat...
Abu
Kunaiza
Riyadh
0 komentar:
Posting Komentar